BALIKPAPAN,PROKALTIM – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari pusat Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) akan memiliki dampak terhadap pembangunan dan situasi kependudukan, di sekitar wilayah IKN, salah satunya Kota Balikpapan sebagai penyangga dan pintu gerbang Kaltim.
Untuk itu terjadi lonjakan penduduk, DPRD Kota Balikpapan mengingatkan, agar pemindahan IKN tidak menyebabkan kemacetan di Kota Beriman.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle menyampaikan, bahwa Kota Balikpapan kalau tidak ditopang dengan baik, kalau tidak dibarengi infrastruktur yang memadai pasti akan menimbulkan sebuah kemacetan.
“Dengan pemindahan IKN, keseharian kita hampir seluruh ruas yang ada di Balikpapan ini mengalami kemacetan. Letak titik-titiknya, dari wilayah Muara Rapak sampai dengan Kilo Balikpapan Utara, juga dari Batakan menuju jalan tol Manggar Balikpapan Timur dan wilayah Kampung Baru Balikpapan Barat. Dan itukan hampir tiap hari terjadi kemacetan,” kata politisi fraksi Gerindra Dapil Balikpapan Timur, kepada awak media, pada Senin (31/7/2023).
“Oleh karena itu, untuk mengurangi kemacetan, Pemkot Balikpapan harus memiliki blueprint, sampaikan kepada DPRD Balikpapan. Ketika itu perlu direnovasi atau di inovasi kan, ayo kita atasi bersama-sama, kan, sudah ada kajian-kajiannya,” ujarnya.
Blue Print atau Cetak Biru adalah kerangka kerja terperinci (arsitektur) sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah. “Pemkot Balikpapan perlu ada blueprint, bagaimana kedepan jangka panjang dan bagaimana jangka pendeknya,” ujarnya.
Sabaruddin juga menyampaikan, kalau kemacetan dibiarkan begini terus, bukan menyelesaikan masalah, tapi malah menambah masalah. “Yang seharusnya penduduk kota Balikpapan merasa nyaman tidak ada kemacetan dan sekarang malah ditambah dengan kemacetan. Kita mendorong kepada Pemkot Balikpapan untuk memiliki blueprint,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, untuk membuka jalur-jalur baru di jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan di Balikpapan Timur. “Perlu membuka jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan akses jalan Mulawarman, seperti jalan wilayah Sepinggan menuju jalan Batakan, karena tidak ada akses jalan lain,” pungkasnya. (to)