KUKAR,PROKALTIM- Semangat warga Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengembangkan perkebunan sawit sebagai sumber kesejahteraan. Namun, mereka juga khawatir terhadap ancaman dari aktivitas tambang yang dapat merusak lingkungan dan pertanian mereka.
Lahan seluas sekitar 3.250 hektar, yang sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Selain menanam padi, jagung, dan sayuran, masyarakat juga beralih ke budidaya sawit karena melihat prospeknya yang lebih menguntungkan kedepnya
Sawit merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh dunia, apalagi Indonesia, yang merupakan produsen sawit terbesar. Nilai jual dan permintaan sawit sangat tinggi di pasar global. Masyarakat Desa Margahayu sudah mandiri dalam mengelola perkebunan sawit, yang luasnya mencapai 200 hektar.
“Yang jelas untuk kedepan ini masyarakat antusias untuk mengembangkan di perkebunan sawit, kurang lebih luasnya 200 hektar dan masyarakatnya sudah mandiri, juga memiliki penghasilan dan sudah bisa menciptakan tenaga kerja sendiri untuk keluarganya sendiri,” ujar Rusdi, Kepala Desa Margahayu.
Rusdi berharap pemerintah bisa memberikan dukungan dan fasilitas, seperti bibit, pupuk, irigasi, dan pemasaran, agar masyarakat bisa mengembangkan perkebunan sawit dengan optimal. Ia mengatakan bahwa perkebunan sawit bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena memiliki penghasilan yang stabil dan bisa menciptakan lapangan kerja.
Namun, tidak semua hal berjalan mulus bagi masyarakat Desa Margahayu. Mereka juga harus menghadapi ancaman dari aktivitas tambang yang ada di sekitar desa mereka. Rusdi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif dari tambang, yang bisa merusak struktur dan kesuburan tanah, serta menyebabkan pendangkalan sungai dan parit.
“Tambang di sekitar kita yang berjalan ini sangat berdampak, bisa membuat struktur tanah yang tadinya sudah bagus jadi rusak, karena limbahnya itu membuat sistem produktivitas menurun,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah bisa memberikan perhatian dan perlindungan kepada masyarakat Desa Margahayu, agar bisa menjalankan usaha pertanian mereka tanpa terganggu oleh dampak tambang. Ia juga meminta pemerintah untuk mengawasi dan mengatur aktivitas tambang, agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat.
“Kami minta pemerintah bisa melindungi kami, karena kami ingin hidup damai dan harmonis dengan alam. Kami juga minta pemerintah bisa mengontrol dan mengatur tambang, agar tidak sembarangan dan tidak merusak lingkungan dan masyarakat,” pungkasnya. (Jo/Tom/Adv Diskominfo Kukar)