BALIKPAPAN,PROKALTIM – Kelurahan Manggar Baru Kecamatan Balikpapan Timur adalah salah satu tempat pelelangan ikan (TPI) yang padat aktivitas bongkar muat ikan dan tentunya terdapat destinasi wisata pantai Manggar Segara Sari. Terobosan terbaru, di Kelurahan Manggar Baru telahberdiri pabrik tepung ikan.
Lurah Manggar Baru Ahmad Mauluddin mengatakan, sebenarnya pabrik tepung ikan ini adalah solusi yang menghilangkan bau ikan yang menjadi persoalan besar di wilayah Kelurahan Manggar baru, karena sudah bertahun-tahun tidak ada solusi yang dituangkan masyarakat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
“Dalam hal ini sebenarnya penjemuran ikan-ikan yang ada di sekitar TPI Manggar Baru sangat berdampak pada destinasi pariwisata,” kata Ahmad, kepada media belum lama ini.
Ahmad melanjutkan, terutama pada saat musim penghujan, bau ikan menyebar sampai tempat destinasi pariwisata pantai Manggar Segara Sari, karena tidak jauh dari pengelolaan ikan, ini yang jadi persoalan.
“Masyarakat sudah lama mengeluhkan tapi tidak ada solusi, nah setelah saya masuk di tempatkan jadi Lurah Manggar Baru. Menjadi skala prioritas saya, setelah itu saya kok berpikir bagaimana solusi untuk menghilangkan atau mengurangi bau ikan yang ada di lingkungan Manggar Baru,” ucapnya.
Ahmad juga menyampaikan, dalam perjalanan tugas saya di Kelurahan Manggar Baru, tahun pertama saya jajaki terus tahun kedua saya mencoba menegosiasi dengan tokoh masyarakat yang ada di Manggar Baru. “Alhasil yang pertama itu ada seorang tokoh pengusaha muda, saya lobi hingga dia siap untuk membangun pabrik tepung ikan yang ada di TPI Manggar Baru,” bebernya.
Selain itu, salah satu tokoh yang saya dekati juga namanya H Galali, dia juga juragan ikan dan kedua tokoh ini lah saya berdiskusi dan masing-masing mengajukan menyampaikan programnya dan alhamdulillah sekarang pabrik tepung ikan itu terwujud.
“Akhirnya dibangun oleh H Galali dan kalau misalnya kita masuk sekarang ya alhamdulillah sudah tidak ada bau ikan dan inilah masa jabatan saya sebagai Lurah,” ujarnya.
Hal itu terealisasi, memang sih ada beberapa program yang saya rencanakan diawal tugas saya yang belum terlaksana tetapi itu karena menyangkut kebijakan Pemkot, tapi masalah bau semuanya sudah terlaksana.
“Sebenarnya saya berfikir, kenapa Dinas atau instansi terkait tidak ada saling koordinasi untuk membangun, sebenarnya Pemkot dari awal menyelesaikan persoalan ini semuanya bisa terlaksana, dia hanya bisa menunjuk Perusahaan Daerah (Perusda) Balikpapan untuk membangun pabrik tepung ikan,” ungkap Lurah Manggar Baru.
Namun karena ini menyangkut dampak lingkungan maka saya harus mencari terobosan untuk menyelesaikan persoalan ini, dan saya memang sudah tidak berpikir untuk apa mengajukan ke Pemkot, tetapi bagaimana saya mencari pengusaha-pengusaha yang mau berinvestasi.
“Inilah yang sudah terlaksana dan Insya Allah kalau Pemkot atau masyarakat mau melihat silakan ke pabrik, dan pabrik sudah jalan dan kemarin sudah mengirim hasil tepung ikan itu kurang lebih 40 ton ke Surabaya,” jelasnya.
Perlu diketahui, proses ikan basah dari nelaya itu langsung dimasukkan dan tidak ada lagi penjemuran. Ikan-ikan yang tidak dijual dipasaran, yang tidak dikonsumsi itu yang dimasukkan ke pabrik dan hasilnya keluar tepung, jadi tidak ada lagi penjemuran ikan.
“Pabrik tepung ikan ini sekitar sebulanan dan alhamdulillah tidak ada bau lagi di lingkungan Kelurahan Manggar Baru,” pungkasnya. (to)