Search
Search
Close this search box.

Adanya Proyek RDMP dan IKN Nusantara, TPA Sampah Manggar Siapkan Program KPBU untuk Pengurangan Sampah

Adanya Proyek RDMP dan IKN Nusantara, TPA Sampah Manggar Siapkan Program KPBU untuk Pengurangan Sampah

BALIKPAPAN,PROKALTIM – Kota Balikpapan sebagai berandanya IKN Nusantara, selain itu Kota Balikpapan juga tempat penampungan para pekerja proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP). Hingga Balikpapan merasakan dampak ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Dan terjadinya kiriman sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.

Kepala UPTD TPA Sampah Manggar Balikpapan, Muhammad Haryanto mengatakan, terkait dukungan dan program pengolahan sampah untuk mendukung proyek strategis nasional RDMP dan pembangunan IKN di Kaltim khususnya di Balikpapan sebagai Kota Penyanggah.

“Dengan hal itu, Pemkot Balikpapan berusaha mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Sampah Manggar. Yang sedang berproses Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), ini tahapannya cukup panjang, sudah kajian akhir sebelum nanti berproses tender atau lelang,” kata Muhammad Haryanto, kepada awak media, pada Rabu (16/8/2023).

Adanya Proyek RDMP dan IKN Nusantara, TPA Sampah Manggar Siapkan Program KPBU untuk Pengurangan Sampah
(Foto : Ato)

“Istilahnya akan dilelang ke investor swasta, nanti pemenang lelang atau badan usahanya akan membangun infrastruktur, serta menyediakan peralatan teknologi sarana dan prasarana untuk pengolahan sampah,” ujarnya.

Muhammad Haryanto menyampaikan, tujuan program KPBU utamanya memperpanjang usia penggunaan landfield (penumpukan sampah) di TPA Sampah Manggar.

Menurutnya, jadi kalau sudah ada pengguna teknologi, alat untuk pengolahan sampah. Nanti sampah yang masuk ke TPA rata-rata 400-450 ton perhari itu. Tidak langsung dimasukkan kelandfield tapi diolah dulu. “Ada yang jadi biogas hingga bahan bakar dan tergantung dari metode pengolahan sampah yang akan dilaksanakan pemenang lelang badan usaha pelaksana,” ucapnya.

Sementara itu, kata Haryanto, bukan itu saja, ada juga wacana atau kajian untuk melakukan landfield mining, penggalian zona-zona yang tidak aktif, yaitu zona 1 sampai dengan zona 5. Jadi nanti dikerok, digali lagi hingga dipilah.

“Mungkin sampah organik sudah jadi tanah bisa untuk jadi pupuk (kompos) dan bisa kita manfaatkan. Kalau yang non organik, mungkin yang masih punya nilai ekonomis bisa dijual atau diolah kembali, seperti plastik bisa jadi bahan bakar,” katanya.

Kalau terlaksana akhirnya TPA Sampah Manggar punya lubang-lubang lagi untuk pembuangan sampah. Jadi, akan terjadi siklus yang zona 1 sampai dengan zona 5 bisa aktif kembali. “Ketika zona 6 penuh, sambil mengisi zona 7, kita sambil menggali zona 1 atau zona 2 sampai ke zona 5 dan TPA tersebut akan menjadi TPA aktif dan dipakai terus tanpa membebaskan lahan baru,” ucapnya. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]