PROKALTIM,SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur Mimi Meriame BR Pane meminta Pemerintah mengatasi antrean panjang kendaraan di SPBU-SPBU yang sekarang terjadi di Kota balikpapan. Hal ini menyusul banyaknya peningkatan permintaan Pertalite usai kenaikan harga Pertamax beberapa hari lalu.
“Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis Pertalite yang menyebabkan antrean panjang di SPBU-SPBU harus diantisipasi,” kata Mimi Meriame dalam Rapat Paripurna ke-43 DPRD Kaltim, pada Senin (27/11/2023).
Dulu Balikpapan dikenal dan disebut kota minyak, tapi sejak bebarap tahun belakangan ini, Balikpapan jadi kota antre minyak.
“Kami wakil rakyat sangat berharap Pak Pj Gubernur Kaltim (Akmal Malik) dapat kiranya mengubah keadaan, yang mana antri BBM, sebetulnya juga terjadi banyak kota di Kalimantan timur,” kata anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pilihan (Dapil) Balikpapan, Mimi Meriame BR Pane yang juga merupakan dari Praksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Mimi meminta agar Pertamina mempercepat distribusi penyaluran Pertalite yang mengalami peningkatan ke SPBU-SPBU. Kemungkinan disebabkan masalah proses pengiriman BBM.
“Distribusikan BBM secara optimal. Lamanya antrean di pompa bensin menyebabkan banyak waktu terbuang, dan hal ini bisa merugikan rakyat yang harus bekerja dengan efektivitas waktu,” ujar Mimi.
Menurut Mimi, bertahun-tahun wakil rakyat dan rakyat mengeluhkan ke PT Pertamina soal kesulitan rakyat mendapatkan BBM Subsidi (Pertalite dan Bio Solar) di SPBU-SPBU, tapi hingga akhir tahun ini, tak ada yang bisa mengatasi. “Kami berharap Pak Pj Gubernur bisa mengatasi masalah ini,” katanya.
Mimi berharap Pemerintah untuk meningkatkan kuota subsidi biosolar. Selain itu, pengawasan terhadap penyaluran solar bersubsidi juga harus semakin diperketat.
“Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kami minta Pemerintah segera mengatasi hal ini, agar tidak berdampak panjang hingga akhir tahun nanti,” pungkasnya. (*)