Search
Search
Close this search box.

Asep Ahmad Sapturi Berharap Pemkot Balikpapan Sejahterakan Guru Ngaji

Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi

PROKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Anggota DPRD Kota Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi menggelar Dialog Warga dengan mengundang para guru ngaji Taman Pendidikan Qur’an (TPQ)

Selain itu turut mengundang Sekretaris Camat (Sekcam) Balikpapan Tengah, Netty Musriani, juga Kepala KUA Balikpapan Tengah. Dialog tersebut, dengan temanya Mensejahterakan Para Guru Ngaji.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi mendorong Pemkot Balikpapan untuk meningkatkan honor dan mensejahterakan guru ngaji di Kota Balikpapan.

“Dialog warga saya kemarin, sengaja saya tuntaskan dari siang sampai dengan malam, yaitu pertama jam 13.30 siang, yang ke dua jam 16.00 sore dan yang ke tiga jam 20.00 malam selepas salat Isya,” kata Asep kepada awak media, pada Senin (13/11/2023).

“Jadi peserta itu saya sengaja memfokuskan dan prioritaskan para guru ngaji dari Taman Pendidikan Qur’an (TPQ),” ucapnya.

Politisi fraksi PKS ini juga menjelaskan, dari data total guru-guru ngaji se-Balikpapan berjumlah 2.400 orang dan TPQ se-Balikpapan berjumlah 3.340an.

Menurut Asep, guru ngaji menjadi aset yang luar biasa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sebagai orang terdepan dalam pemberantasan buta huruf Al Qur’an.

“Kenapa Dialog Warga dengan guru-guru ngaji, karena saya sendiri backgroundnya guru ngaji. Makanya saya berharap guru ngaji harus diberi perhatian dan mereka adalah aset terdepan pemberantasan moral anak-anak kita di Kota Balikpapan,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan, untuk memberikan perhatian. Sebab, guru ngaji ini jarang tersentuh. Selain itu turut mengundang Sekcam Balikpapan Tengah, Netty Musriani.

“Ibu Netty adalah Ketua LPTQ Balikpapan Tengah, terus saya undang juga Kepala KUA Balikpapan Tengah, Muhammad Farid.

Jadi saya mengajak guru-guru ngaji di Balikpapan Tengah itu untuk bersama-sama anak ngaji agar anak-anak ini punya prestasi yang baik sehingga nantinya akan mengerucut prestasinya itu untuk masuk di Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ),” katanya.

Sementara itu, Asep berharap, agar Kota Balikpapan bisa memiliki bibit-bibit asli daerah calon-calon peserta yang ikut lomba di MTQ.

“Saya menerima banyak laporan masuk terkait penyelenggaraan MTQ di Balikpapan. Sebabnya saya berharap mudah-mudahan bibit itu muncul dari Balikpapan,” jelasnya.

Asep menyampaikan, Kecamatan Balikpapan Tengah menjadi juara ke-2 tingkat kota Balikpapan. Padahal kecamatan Balikpapan Tengah itu tidak begitu banyak pesantren. “Karena kita membentuk kafilah itu murni dari peserta Balikpapan Tengah, makanya yang kita inginkan seperti itu khususnya di Balikpapan Tengah dari santri-santri yang tumbuh dari LPTQ yang ada di Kota Balikpapan dan itu target saya satu-satunya,” ungkapnya.

Asep ditanya terkait honor guru-guru ngaji Kota Balikpapan, Asep menjelaskan pencairan insentif tiap enam bulan, yang dulunya tiap tiga bulan.

“Sekarang insentif per orang Rp 440 ribu belum dipotong pajak 5 persen, yang dibayarkan per enam bulan,” ujarnya.

Dirinya pernah meminta tolong kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan untuk menaikan honor guru-guru ngaji. Sebab berkaca dari Kabupaten PPU pada waktu dulu, honor guru ngaji Rp 750 ribu.

“Insya Allah, pada 2024 nanti, Pemkot Balikpapan akan naikkan honor guru ngaji sebesar Rp 550 ribu,” katanya. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]