Search
Search
Close this search box.

DPR Dukung BUMN Kembangkan EBT Melalui Optimalisasi Bendungan dan Waduk

Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak. (Foto: DPR RI)

PROKALTIM – Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menyatakan dukungannya terhadap langkah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, PT Brantas Abipraya Persero memaparkan rencana pengembangan EBT melalui optimalisasi bendungan dan waduk yang ada di Indonesia.

Amin mengatakan langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

“Presiden Prabowo sangat peduli dengan hal ini. Pembicaraan presiden dengan sejumlah pemimpin negara sahabat antara lain mengenai pengembangan EBT,” kata Amin di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Wakil Ketua Fraksi PKS itu menyebutkan, Indonesia memiliki potensi EBT yang signifikan dengan total hampir mencapai 4 terawatt (TW).

Salah satu langkah strategis yang dapat diambil adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di atas permukaan waduk.

Data menunjukkan total kapasitas waduk di Indonesia bisa menghasilkan listrik tenaga surya hingga 14 gigawatt (GW).

Selain itu, dari 248 bendungan yang telah dibangun, sebanyak 43 di antaranya memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 255,15 megawatt (MW). Dan sebanyak 246 bendungan memiliki potensi PLTS terapung hingga 13,575 MW.

Untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan investasi yang signifikan. BUMN bisa memanfaatkan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan sejumlah negara seperti Turki dan Qatar yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

Pemerintah telah menyetujui peningkatan kapasitas PLTS terapung di beberapa bendungan, yang diharapkan dapat menambah kapasitas hingga 14 GW.

Investasi ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas energi terbarukan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kolaborasi antara BUMN, seperti PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) serta PT Abipraya, dengan perusahaan swasta dan investor internasional sangat penting dalam pengembangan EBT.

Misalnya, PTBA telah melakukan diversifikasi bisnis ke sektor EBT untuk menjadi perusahaan energi dan kimia terintegrasi yang berkelanjutan.

Selain itu, PT PLN juga memperkuat sinergi dengan mitra domestik dan internasional untuk mengakselerasi pengembangan EBT.

Amin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam mengoptimalkan pemanfaatan bendungan dan waduk untuk pengembangan EBT.

Dia pun berharap langkah ini dapat mempercepat transisi energi bersih di Indonesia dan mencapai target bauran energi terbarukan yang telah ditetapkan. (*)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]