Search
Search
Close this search box.

Anak Dijual Lewat MiChat, Orangtuanya Murka lalu Berhasil Meringkus Mucikarinya dan Langsung Serahkan Polisi

BALIKPAPAN, PROKALTIM – Buat para orang tua yang punya anak wanita, anaknya harus selalu dipantau setiap kalau keluar rumah, apalagi kasus asusila sering terjadi, seperti salah satu anak Hadi Sapril (47), kasus pencabulan di bawah umur, anak gadisnya jadi korban pencabulan dan dijual dengan seorang mucikari melalui media sosial (medsos).

Masalah ini ketahuan gara-gara Hadi Sapril sebagai orang tua melaporkan ke kantor unit PPA Polresta Balikpapan Sabtu siang (20/2/2021). Gara-gara itu dia menceritakan kepada media terhadap apa yang dialami anaknya berinisial SH (14) yang masih SMP sejak Agustus 2020 lalu anak gadisnya lari dari rumah bersama teman sekolahnya habis dimarahi Ibunya. Akhirnya SH nginap ke rumah kelurganya di Gn Malang, tapi lama kelamaan SH main bersama teman-temannya yang lain rupanya SH bertemu dengan pelaku bersama teman-temannya yang lain, yaitu seorang pria berinisial SR. Disitulah SH diajak oleh SR di salah satu Guest House di Jalan MT Haryono.

“Masalah awalnya anak saya lari dari rumah karena dimarahi Ibunya, awalnya sih teman sekolahnya yang bawa namanya ya anak ABG kan mungkin mereka pacaran, akhirnya ketemulah dengan teman-teman kumpulnya yang juga mucikari prostitusi online bernama SR, IQ, dan DW,” kata Hadi kepada Prokaltim.com.

Baca juga  Persit KCK Kodim Banjarmasin Hadirkan Produk Unggulan Kerajinan Tradisional Kalimantan

Disitu dipaksa bahkan setelah itu dicarikan Indekos terus mereka juga dijual lewat media mucikari prostitusi online, melalui medsos dan aplikasi perkenalan Michat.

“Ya, saya sendiri sempat dapatkan michat itu pernah saya pancing, mungkin pada saat itu belum waktunya saya ketemu lewat michat saya sempat diblokir akhirnya terputus disitu sudah saya coba serius mencari dan usaha saya beberapa waktu kemarin mencari anak saya kurang maksimal karena waktu itu sibuk bekerjan,” terangnya.

Akhirnya Bapak korban SH pun langsung melaporkan soal ini ke Polresta Balikpapan di unit PPA Balikpapan. Untuk saat ini polisi telah menerima laporan resmi dari Hadi dan kemudian tengah melakukan penyelidikan.

MENCARI PELAKU PENCABULAN
Hadi juga mengatakan, dari keterangan anak saya SH, SR tinggal di kampung Buton daerah Gunung Bakaran.

“Saya coba cari ke rumahnya tidak ada, saya cari beberapa titik di mana biasa dia kumpul, akhirnya kami dapatkan dia di sekitaran airport lama dia biasa kumpul minum dengan teman-temannya,” jelas Hadi yang juga anggota ormas Pemuda Pancasila (PP).

Baca juga  Aki Tower Telkomsel Raib, Ternyata Dicuri Karyawan Sendiri

Lanjut Hadi, saya meringkus SR bersama teman-teman PP, juga sebelum saya bawa ke kantor unit PPA, saya tanya di mobil dan dia sudah mengakui semua, saya punya bukti rekamannya dan silakan nanti pihak kepolisian dikembangkan karena disitu bukan hanya kasus pencabulan anak di bawah umur, dia juga jual anak saya silakan dikembangkan kasus sabu-sabunya.

“Saya tanya SR di mobil dia bicarakan semuanya apa yang dia perbuat, saya hanya menuntut keadilan semua orang-orang yang terlibat dengan pelaku SR ini ya ditindak sesuai jalur dan proses hukum yang berlaku karena kalau ini tidak dijalankan khawatir nanti kalau ini lepas bahaya karena kami sudah tahu rumahnya kami sudah tahu orangnya,” pungkasnya.

Sementara Hadi juga menyampaikan, mudah-mudahan pihak yang terkait seperti unit PPA ini karena ini kan anak di bawah umur serius menangani ini kami akan selalu monitor kasus ini sampai selesai sampai di pengadilan. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]