Search
Search
Close this search box.

Cabai Naik, Balikpapan Inflasi 0,28 Persen

Inflasi pada bulan laporan ini disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. (foto: diah)

BALIKPAPAN, PROKALTIM – Kota Balikpapan pada bulan Februari 2021 mencatatkan inflasi sebesar 0,28 persen (mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan Januari 2021 sebesar 0,02 persen (mtm).

Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,25 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,38 persen (yoy) maupun Kalimantan Timur 0,39 persen (yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan itu masih di bawah target inflasi tahun 2021 sebesar 3,0±1 persen.

“Inflasi pada bulan laporan ini disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kota Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo.

Kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau itu memberikan andil sebesar 0,18 persen (mtm). Hal ini berasal dari kenaikan harga daging ayam ras dan sayur-mayur sebagai dampak menurunnya pasokan di tengah permintaan yang mulai menguat.

Baca juga  Solusi Mengembangkan Desa Pampang, Andi Harun: Infrastruktur Masuk APBD Murni 2021

“Kenaikan inflasi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga disumbangkan oleh naiknya harga cabai rawit sebagai dampak dari tingginya curah hujan sehingga produksi di daerah sentra terhambat,” ujarnya.

Sementara itu, normalisasi tarif angkutan udara mendorong inflasi kelompok transportasi sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat. Di sisi lain, laju inflasi sedikit tertahan oleh koreksi harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil -0,004 persen (mtm) yang berasal dari penurunan harga emas perhiasan.

“Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi,” lanjut dia.

Faktor-faktor itu di antaranya adalah cuaca yang belum mendukung sehingga memengaruhi produksi dan distribusi di daerah pemasok dari luar Balikpapan untuk komoditas seperti cabai rawit. Kemudian normalisasi tarif angkutan udara sejalan dengan meningkatnya mobilisasi masyarakat, kenaikan harga minyak goreng seiring dengan naiknya harga CPO dunia, kenaikan harga olahan kedelai sejalan dengan naiknya harga kedelai impor yang diproyeksikan hingga Mei 2021.

Baca juga  Kepedulian Group Line Dance M3M, Bagi-bagi Paket Sembako Dampak PPKM

“Ada pula penyesuaian harga rokok seiring kenaikan cukai pada awal Februari 2021,” tambahnya.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di tengah era new normal. Selain itu, juga memperkuat koordinasi kebijakan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil. (dah)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]